- Posted by : Admin
- on : October 18, 2025
PRAMUKACIANJUR.OR.ID – Rangkaian kegiatan edukatif dalam Giat Rotasi III kembali digelar dengan penuh semangat di Gedung ORARI Lokal Cianjur (18/10). Kali ini, tema yang diangkat adalah “HF/SSB (High Frequency / Single Side Band)”, menghadirkan tiga narasumber berpengalaman, yakni Kak Mia Rusmiati (YC1BLS), Kak Hadi Wijaya (YB1PSE), dan H. Kurtubi (YC1HKT).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam wawasan dan keterampilan para peserta dalam menggunakan teknologi komunikasi radio jarak jauh. Dalam sesi pembuka, Kak Mia Rusmiati (YC1BLS) menjelaskan bahwa HF (High Frequency) merupakan rentang frekuensi antara 3–30 MHz, yang mampu digunakan untuk komunikasi lintas wilayah bahkan lintas negara dengan memanfaatkan pemantulan gelombang radio pada lapisan ionosfer.
Selanjutnya, Kak Hadi Wijaya (YB1PSE) memaparkan mengenai SSB (Single Side Band) — salah satu mode transmisi dalam komunikasi radio yang dikenal lebih efisien dibandingkan AM (Amplitude Modulation). Mode ini hanya memanfaatkan satu sisi pita frekuensi (upper side band atau lower side band), sehingga menghemat daya pancar namun tetap memberikan kualitas suara yang jernih dan stabil.
Dalam sesi praktik, H. Kurtubi (YC1HKT) memandu peserta secara langsung untuk mengoperasikan perangkat radio HF/SSB. Para peserta belajar langkah-langkah dasar, antara lain:
-
Pengaturan Frekuensi – memilih rentang frekuensi HF (3–30 MHz) serta mode SSB (USB/LSB) sesuai kebutuhan komunikasi.
-
Pengaturan Squelch – menyesuaikan sensitivitas untuk mengurangi noise dan gangguan sinyal.
-
Pengaturan Mikrofon – memastikan suara terdengar jelas dengan tingkat gain yang tepat.
-
Panggilan (Calling) – menggunakan kode panggilan resmi (callsign) dan menyebutkan frekuensi yang digunakan.
-
Komunikasi Dua Arah (QSO) – melakukan percakapan dengan stasiun lain secara sopan, efisien, dan menggunakan bahasa yang jelas.
Menurut para pemateri, keterampilan HF/SSB sangat penting bagi anggota ORARI dan Pramuka yang aktif dalam bidang komunikasi dan penanggulangan bencana. Dalam situasi darurat di mana jaringan internet atau telepon tidak berfungsi, radio HF menjadi salah satu media komunikasi paling andal dan cepat.
“Dengan memahami dan menguasai komunikasi HF/SSB, kita memperluas jangkauan informasi, memperkuat jaringan komunikasi, dan menumbuhkan semangat gotong royong dalam dunia amatir radio,” ujar Kak Hadi menutup sesi kegiatan. [PKC-News / Risa]


.jpeg)

