PRAMUKACIANJUR.OR.ID ~ Dalam rangka Geladian Pemimpin Regu (Dianpinru) 2024, para pembina pendamping mengikuti sesi khusus dengan tema Pramuka Peduli Sampah Sekitar Diri (Pelepah Kitri), yang disampaikan oleh Kak Ade Supriadi, LG, di Aula Buper Mandala Kitri, Cibodas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pembina pendamping pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membantu peserta didik dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah, baik di pangkalan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Kak Ade Supriadi menekankan peran pramuka dalam menjaga lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, saat pembukaan materi. Ia memberi tahu kami bahwa "Pramuka Peduli Sampah Sekitar Diri (Pelepah Kitri)" bukan hanya kegiatan kebersihan; itu adalah bagian dari membangun karakter yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Di hadapan para pembina pendamping, Kak Ade mengatakan, "Pelepah Kitri adalah simbol dari gerakan peduli sampah yang dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita. Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga memberikan contoh dan menginspirasi orang lain untuk lebih peduli terhadap kebersihan."
Ia juga menjelaskan alasan di balik nama "Pelepah Kitri", yang merujuk pada komitmen para pramuka untuk melindungi alam, seperti halnya pelepah yang sederhana tetapi memainkan peran penting dalam ekosistem.
Berbagai pendekatan praktis yang dapat digunakan oleh pembina pendamping untuk membantu peserta didik mengelola sampah akan dibahas di akhir sesi. Kak Ade menunjukkan beberapa tindakan sederhana namun efektif, seperti:
Pilah Sampah di Sumber: Mengajarkan peserta untuk membedakan sampah organik dan anorganik sejak awal, sehingga proses daur ulang menjadi lebih mudah.
Pengelolaan Sampah Organik: Menggunakan sisa makanan atau dedaunan untuk membuat kompos sebagai pupuk alami.
Pengurangan sampah: Dalam kegiatan pramuka, gunakan wadah yang dapat digunakan kembali atau digunakan kembali.
Daur Ulang Sampah Anorganik: Mendorong peserta untuk menggunakan kembali bahan-bahan seperti botol plastik dan kardus dengan cara yang baru.
Kak Ade menyatakan bahwa pengelolaan sampah dimulai dengan kesadaran untuk bertanggung jawab atas apa yang kita hasilkan. Jika kita mampu mengelola sampah dengan baik, kita sudah berkontribusi besar untuk lingkungan.
Kak Ade juga meminta pembina pendamping untuk memasukkan "Pelepah Kitri" ke dalam rencana jangka panjang pangkalan masing-masing selama sesi ini. Ia mengusulkan agar kepedulian sampah menjadi kebiasaan yang berkelanjutan dan tidak terbatas pada kegiatan tertentu.
Jadikan program ini sebagai budaya dari awal. Kak Ade menambahkan, "Mulailah dari langkah kecil seperti menyediakan tempat sampah yang cukup, mengadakan acara bersih-bersih rutin, dan melibatkan komunitas sekitar untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat."
Setelah sesi berakhir, Kak Ade memberikan pesan motivasi kepada pembina pendamping untuk terus mendampingi peserta didik, terutama dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan. Ia menekankan bahwa pembina memiliki peran besar dalam mencetak generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.
Kak Ade menyimpulkan, "Kalian adalah ujung tombak dalam membentuk kesadaran peserta didik tentang pentingnya menjaga lingkungan. Dengan tindakan kecil yang kalian ajarkan hari ini, kalian mempersiapkan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan."
Setelah sesi ini berakhir, diharapkan para pembina pendamping dapat membawa semangat dan kemampuan baru untuk menginspirasi peserta didik mereka untuk mempertahankan kebersihan dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Gerakan Pramuka Kwarcab Cianjur memulai program "Pramuka Peduli Sampah Sekitar Diri (Pelepah Kitri)" untuk mendukung keberlanjutan lingkungan melalui tindakan kecil yang memiliki dampak besar. [PKC/ Foto : Risa]***
0 Comments